[[Pelajar Salah Gaul]]

Menurut gua, sebuah film pasti punya pesan tersendiri yang terkandung dalam ceritanya. Bagaimana para pemainnya diatur sedemikian rupa, bagaimana seharusnya ekspresi para pemain, bagaimana naskah ceritanya, tentu sudah diatur apik oleh sang sutradara beserta timnya.    Pesan yang dikandung oleh film juga tergantung, akankah tersampaikan atau tidak, semua bergantung pada penonton. Tersampaikan pun, akankah itu pesan awal yang dibawa oleh film atau sebuah pesan yang memang hadir dari beragam sudut pandang penonton. Terkadang, jika menurut kita filmnya seru dan relatable , kita seakan terbawa oleh cerita dan tidak jarang kita merasa bahwa keadaan kita dengan film adalah sama, sehingga kalo orang bilang, masih suka terbawa-bawa. Sama halnya dengan gua pagi ini, yang baru menyelesaikan sebuah film dari Universe NKCTHI, Story of Kale: When Someone's In Love.  Gua merasa, ada beberapa hal yang menyentil gua, dalam hubungan percintaan yang sudah berlalu dan tidak bisa dilanjutkan karena su

Hari itu mungkin menjadi hari yang paling gua pengen banget ulang, paling nggak sekali, untuk mengetahui dan mencatat siapa nama panjang dia.  Tahun 2004 merupakan tahun saat gua gak perlu mikirin pelajaran sama sekali. Gua bukan anak yang pintar di kelas, cuman gua masih inget di tahun itu gua sering banget selesai duluan pas waktu ulangan. Ini semua berkat kerasnya eyang gua mendidik gua.   Ya, 2004 adalah masa-masa SD yang pasti kita semua lalui, dari kelas 1 sampai kelas 6. Asal kalian tahu, ketika anak sebaya gua di kala itu udah bisa membaca huruf, ajaibnya gua gabisa baca, paling nggak sampai mau kenaikan kelas. Walhasil, dipanggilah guru kerumah untuk mengajarkan gua baca sekaligus mengaji. Dari kecil, gua termasuk anak-anak yang aktif. Aktifnya mungkin lebih kearah yang berisik ya daripada yang aktif nanya apa segala, hehe. Saat itu, gua duduk di bangku kelas 2 SD. Gua udah jago baca nih, hapal beberapa perkalian juga, dan tentunya rajin main bola kasti. Pada semester pertama